LOGISTIKNEWS.ID-
Pelaku usaha yang tergabung dalam Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia
(ALFI) Jawa Tengah (Jateng) & Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah
selesai menggelar Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) maupun Rapat Kerja Wilayah
(Rakerwil) asosiasi itu pada April 2025 ini.
Adapun
Rapimwil telah dilaksanakan di Truntum Gama Semarang Jateng pada Selasa
(15/4/2025) yang mengusung tema Rekomitmen Kepengurusan DPW ALFI/ILFA Jateng
& DIY untuk Meningkatkan Kinerja Asosiasi, dan dihadiri Penasehat DPW
ALFI/ILFA Jawa Tengah & DIY serta 35 Pengurus yang terdiri dari Ketua Umum,
Sekretaris Umum, Bendahara Umum, Wakil Ketua Umum Bidang beserta Kompartemen
dan Perwakilan ALFI dari Yogyakarta.
Sedangkan
Rakerwil digelar pada Selasa, 22 April 2025 di Mahoni Ballroom Oak Tree Emerald
Hotel Semarang dengan tema tema Meningkatkan Tata Kelola Perusahaan Anggota DPW
ALFI/ILFA JATENG & DIY yang Sehat untuk Menghadapi Perubahan Kebijakan
Ekonomi Global.
Hadir
pada kesempatan itu, Penasehat DPW ALFI/ILFA Jawa Tengah, instansi (DISHUB Prov
Jawa Tengah, KSOP Kelas I Tanjung Emas, KPPBC TMP Tanjung Emas, Balai Karantina
Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jawa Tengah, Kadaop IV Semarang PT. Kereta Api
Indonesia, GM PT. Pelabuhan Indonesia Regional 3, Terminal Head Terminal
Petikemas Semarang, PT. Biro Klasifikasi Indonesia) dan Pimpinan Perusahaan
Anggota DPW ALFI/ILFA Jawa Tengah & D.I.Y
Ketua
ALFI/ILFA Jateng & DIY, Teguh Arif Handoko kepada Logistiknews.id, pada
Rabu (23/4/2025) menjelaskan tujuan diselenggarakannya Rapimwil dan Rakerwil
itu guna memenuhi kewajiban organisasi sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga ALFI/ILFA, sebagaimana diatur pada BAB V Pasal 14 ayat (7).
Selain
itu juga untuk memupuk silaturahmi dengan instansi terkait dan stakeholder yang
ada di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan sekitarnya, ujar Teguh.
Dia
mengatakan, dalam Rapimwil maupun Rakerwil, juga diperoleh informasi terkini
yang disampaikan oleh beberapa instasi
terkait, termasuk mengenai perkembangan industri di Jawa Tengah dan juga
infrastruktur yang dibutuhkan untuk Pelabuhan Tanjung Emas.
Apalagi,
perkembangan industri di Jawa Tengah & DIY terus berkembang hampir 20%
setiap tahunnya, ucap Teguh.
Masukan
& Harapan
Diapun
mengungkapkan berbagai harapan anggota DPW ALFI/ILFA Jawa Tengah &
DIY, bahwa perkembangan industri di Jawa
Tengah yang harus di imbangi dengan perkembangan infrastruktur Pelabuhan, Depo,
Jadwal Kapal yang teratur sehingga arus barang di Jawa Tengah akan lebih baik.
Teguh
mengungkapkan lantaran adanya layanan kedatangan kapal di pelabuhan saat ini
yang juga berimbas pada kemacetan di Pelabuhan, belum lagi ditambah adanya
kemacetan layanan di depo kontainer, perlu dicarikan solusi bersama supaya
tidak memengaruhi layanan ekspor impor maupun aktivitas kontainer domestik d
Tanjung Emas.
Harapan
kami tentunya harus dilakukan mitigasi bersama guna mencari solusi terbaik agar
arus barang dan logistik di Pelabuhan Tanjung Emas dapat berjalan lancar, papar
Ketua ALFI Jateng & DIY.
Untuk
itu, ALFI Jateng & DIY berkomitmen dan mengusulkan beberapa hal untuk
mendorong kemajuan logistik dan supply chain di Jawa Tengah maupun kelancaran
arus barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Pertama,
ALFI Jateng & DIY menilai bahwa implementasi Terminal Boking System (TBS)
yang ada di Pelabuhan Tanjung Emasyang sudah berjalan lebih dari dua tahun
masih menjadi andalan jalan keluar untuk mengatasi kemacetan saat ini di
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng.
Kedua,
ALFI/ILFA Jawa Tengah & DIY akan terus berusaha memberikan masukan-masukan
terbaik kepada pemangku kepentingan (regulator maupun operator pelabuhan)
karena ALFI merupakan Asosiasi yang melakukan integrasi logistik dari A-Z,
sehingga pengiriman barang dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Ketiga,
Masyarakat dan Pengusaha Jasa Logistik di Jawa Tengah & DIY berharap PT
Pelindo dan Pemerintah setempat maupun instansi terkait dapat lebih harmonis
bergandengan tangan untuk memprogramkan pembangunan infrastruktur Pelabuhan,
Depo Kontainer dan akses-akses jalan yang dilalui oleh transportasi logistik
disekitar Pelabuhan Tanjung Emas dan disekitar Kawasan Industri menjadi lebih
baik dan mumpuni guna menyiapkan tumbuhnya Jawa Tengah menjadi pusat industri
yang terus berkembang.
Keempat,
diharapkan agar depo-depo kontainer yang ada di Pelabuhan Tanjung Emas segera
dapat melakukan operasional nonstop 24 jam sehari dan 7 hari seminggu (24/7)
sehingga dapat melayani bongkar muat kontainer empty di depo kontainer lebih cepat dan juga untuk mengurangi yard
occupancy ratio (YOR) yang ada di depo saat ini sudah mencapai 70%.
Dengan
beroperasi 24/7 yang dilakukan oleh operasional depo maka akan sangat membantu
mengurangi kepadatan YOR yang ada di Terminal Petikemas Semarang. Sehingga
layanan pelabuhan lancar dan aktivitas logiatik-pun akan lebih efisien, ujar
Teguh.
Sumber : https://www.logistiknews.id/2025/04/23/dorong-pusat-industri-berkembang-ini-usulan-alfi-jateng-diy-ke-pemprov-pelindo/