+62.24.761 4495
info@jasco-logistics.com
Mon - Fri : 09 AM - 05 PM

KELANCARAN ARUS BARANG

Tentang : KSOP Priok Tegaskan Kontainer Longstay & Empty, Kudu Keluar Lini 1 Pelabuhan, Tayang Pada : 2025-04-29

LOGISTIKNEWS.ID- Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Priok, secara tegas memerintahkan kepada pengelola/operator terminal peti kemas di lini satu pelabuhan Tanjung Priok untuk segera merelokasi kontainer yang sudah menumpuk lama di pelabuhan.

Penegasan itu disampaikan Plh KSOP Tanjung Priok, Irjen Pol. Capt Hermanta, kepada Logistiknews.id, usai dilaksanakannya Rapat Pembahaaan Mengenai Percepatan Pengeluaran Petikemas yang melebihi batas waktu penumpukan (Longstay) di Terminal Lini 1 ke Tempat Penimbunan Sementara (TPS) Lini 2, yang berlangsung di Kantor KSOP Tanjung Priok, pada Kamis (24/4/2025).

Rapat itu juga mengundang pihak Manajemen/Direksi Pelindo, Manajemen Pelabuhan Tanjung Priok, serta Manajemen terminal petikemas di pelabuhan Tanjung Priok antara lain; Jakarta International Container Terminal (JICT), Terminal Petikemas Koja, New Priok Container Terminal One (NPCT-1), IPC TPK dan Mustika Alam Lestari (MAL).

Selain itu, mengundang manajemen PT Prima Nurpanurjwan, PT Tangguh Samudera Jaya, PT Multi Terminal Indonesia, PT Graha Segara, PT Agung Raya, PT Wira Mitra Prima, PT Pesaka Loka Kirana, PT Lautan Tirta Transportama, PT Airin, PT Primanata Jasa Persada, PT Inti Mandiri Utama Trans, dan PT Dharma Kartika Bhakti. Kemudian, juga mengundang asosiasi terkait di Priok.

Saya telah perintahkan untuk segera mengeluarkan empty kontainer dari kawasan lini satu pelabuhan Priok. Juga terhadap kontainer operstay dan longstay dari lini satu pelabuhan ke TPS lini 2,, sehingga yard occupancy ratio (YOR) di terminal lini satu bisa selalu terjaga kondusif agar bisa menampung kontainer impor lagi saat peak season (jumat, sabtu dan minggu),  ujar Jenderal Hermanta.

Dia mengungkapkan, sebelumnya ada 13 ribu kontainer kategori empty, operstay dan longstay di lini satu pelabuhan, namun setelah KSOP Tanjung Priok bergerak dan memantau langsung ke lapangan terminal maupun tempat penimbunan sementara (TPS) dalam dua hari terakhir ini jumlahnya telah berkurang.

Jenderal Hermanta menyatakan optimistis kontainer-kontainer tersebut bisa segera direlokasi dari lini satu pelabuhan secara bertahap dan pasti demi kelancaran arus barang dan logistik dari dan ke pelabuhan tersibuk di Indonesia itu melalui kolaborasi dengan Pelindo, Pengelola Terminal Petikemas, Pelayaran maupun Asosiasi Pelaku  Usaha terkait di pelabuhan Priok.

Kita tidak bisa melakukannya sendirian, tetapi harus kolaborasi antar stakeholders, ucapnya sambil menambahkan bahwa YOR menjadi indikator utama untuk tetap menjaga lancaran arus barang dan logistik maupun kelancaraan arus lalu lintas truk kontainer di akses jalan raya sekitar maupun di luar pelabuhan.

Bahkan, untuk memonitor semua hal itu, KSOP Tanjung Priok melakukan patroli berkesinambungan terhadap kegiatan bongkar muat di terminal (lini satu) maupun maupun di lapangan TPS lini 2.

Saya lakukan ini sesuai perintah Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhy untuk segera mencari solusi efektif demi kelancatan trafik maupun kelancaran arus barang dan logistik dari dan ke Tanjung Priok, tegas Jenderal Hermanta.

Dihubungi terpisah, Sumber di Aptesindo mengatakan mendukung upaya KSOP Tanjung Priok demi perbaikan dan kemajuan pelabuhan Tanjug Priok.

Saat ditanya soal point rapat di kantor KSOP Tanjung Priok tersebut, sumber itu mengungkapkan beberapa hal yakni; soal batasan YOR terminal maksimal 65%, monitoring kegiatan pindah lokasi penumpukan di angka YOR aman (dibawah 65%), solusi untuk merelokasi peti kemas longstay dan pelaporan kegiatan receiving delivery (R/D) setiap hari oleh semua TPS

sumber : https://www.logistiknews.id/2025/04/24/ksop-priok-tegaskan-kontainer-longstay-empty-kudu-keluar-lini-1-pelabuhan/

Go Back To News